Monday

100 Tahun Setelah Aku Mati #30 - Rumah Untuk Kamu Pulang

saya tertegun mendengar pertanyaan dewi, dia berkataka "sepertiku?"
sungguh baru pertama kali ini saya bertemu orang dengan indra 2 alam yang seumuran denganku..
Saya :"iya wi.. aku sama sepertimu"
kami cukup lama berpandangan, kami sama2 merasa aneh, entahlah seperti saat kalian bertemu dengan teman lama yang sudah bertahun2 tidak bertemu.
saya memang baru mengenal dewi selama beberapa minggu, tapi jika dia sama sepertiku, tanpa dia berceritapun saya akan paham bagaimaana kehidupanya dulu,
pasti dia juga melewati masa-masa sulit sama sepertiku, karena mungkin itulah takdir orang-orang yang diberi kelebihan seperti kami..
kami banyak bercerita tentang diri kami, bagaimana awal kehidupan kami, bagaimana kami bertahan sampai sejauh ini dll,
dewi bercerita kalau dia tidak memiliki kerabat sama sekali, dia tidak tau siapa orangtuanya, dia dititipkan ke pantiasuhan sejak dia masih bayi,
kata dewi menurut orang2 didaerahnya dewi dibuang oleh seseorang di sebuah poskamling di daerah jakarta..
dia sama sepertiku memiliki mata yang dapat melihat kejadian/peristiwa masa lalu dan masa depan, mampu melihat makhluk2 golongan jin, dia juga mampu melihat aura,
dia dikucilkan saat kecil, tidak memiliki teman sama sekali,
mendengar ceeritanya membuatku seperti kembali ke masa lalu dimana saya pertama kali mendapat pengelihatan ini, bertemu sari, kehilangan ibuku, kehilangan bapaku dll.
tapi dewi dia bahkan tidak punya siapa2 sejak sesaat dia lahir, saya lebih beruntung walaupun akhirnya ditingggal pergi kedua orangtuaku tapi beliau2 sangat menyayangiku,
saya memiliki hunian dan fasilitas yang layak, dan orangtuaku juga memberikan warisan yang sangat besar untuku, saya juga memiliki om bowo dan keluarganya yang sangat baik terhadap saya.
tapi dewi.... pasti dalam perjalanan hidupnya dia kesepian, dia pasti kesulitan, dia jelas lebih kuat dan tegar dari saya ...
dari cerita dewi membuatku benar2 merasa malu, sangat malu.. dalam ceritanya sama sekali tidak ada penyesalan, dia sama sekali tidak menyalahkan Tuhan dan Takdir,
tidak seperti saya dimasalalu yang selalu mengeluh, dan bahkan saya sering mengutuk Tuhan..
dia pasti ketakutan dulu, dulu sacukup besar menghadapi semuanya sendiri, tapi dewi kemana dia akan lari dan sembunyi?
siapa yang membimbingmu dulu?, siapa yang menemanimu?, siapa yang memelukmu saat takut?
"Allah" jawabnya singkat.. segampang itu dia mengatakanya setelah semua yang dia alami..
"if i feel falling down, if i scared, angry,lonely, etc i remember 1 person,who can make me feel storng again and more, my lord, my Allah, he always protect me and show me a direction"
dia mengatakan itu lagi2 dengan gampang sekali, sebuah kata memang mudah diucapkan tapi coba kamu lakukan, kamu akan tau betapa butuh bertahun2 untuk bisa lebih tenang jika kamu sepertiku.
dewi, dia perempuan tapii apakah hatinya terbuat dari baja hingga sekuat itu?,
"wi.. kamu hebat" saya berkata tanpa mataku bergeming melihatnya..
dewi tersenyum manis, saya jadi merasa ingin lebih dekat dan mengenal lebih jauh lagi sosok dewi,
latarbelakangnya sebagai seorang indigo sepertiku membuatku tertarik menyelami kisah kelabunya,
benar kata orang jika kita sengsara maka akan lebih baik jika ada seseorang yang sama sengsaranya seperti kita, saya jadi merasa tidak sendirian lagi di bumi..
..
...
"mas harus rajin belajar ya disana jangan males2an"
suara risa terdengar, kami sedang telfonan. ya walaupun tarifnya mahal untuk roamin internasional tapi cukup membuat rasa rindu saya terobati..
saya :"siap bos , kamu juga harus fokus sama target kamu ya"
risa :"iya mas, tapi emang mas tau targetku apa?"
saya jadi mengingat sesuatuuu
saya :"wayooo,, kamu boong katanya mau ngasih tau aku pas aku berangkat kesini kan dulu?, dulu kamu janji ngasi tau cita2 keduamu kan?, malah baru inget aku.
terdengar risa tertawa diseberang sana..
risa :"bukan boong mas, kelupaan hihi, lha mas juga gak nagih dulu "
saya :"heuheu :P , trus apaan? kasih tau lahh
risa :"yakin nih???"
saya :"iyaa cepetan"
risa :"aku pengen jadi perawat "
saya :"good choise "
risa :"biar kita bisa buka praktek dokter umum besok mas "
saya :"haha sipdah, udah milih kampus blm nduk?"
risa :"udah dong, ada 2 pts mas yang udah nerima jalur prestasiku, tapi ya nunggu yang negeri pengumuman dulu ya mas"
saya :"eh ehh, anak siapa ini kok pinter "
risa :"ya anaknya buapak emaku to :P "
suaranya yang tengil terdengar jelas ditelingaku..
saya :"hehehe.. nduk "
risa :"iya mas ada apa?"
saya :"i miss you "
risa :"i miss you more mas , udah ya mas, dilanjut chating aja nanti biar gak mahal, mas harus hemat walapun dapet jatah bulanan, itu duit negara lho yang jadi uang sakumu mas :P"
saya :"iya bawel, lewat ym apa frendster?"
risa :"apa aja bisa mas, yaudah ya mas,
saya :"iya, i love you
risa :"i love you more "
.
saya menutup telepon itu sambil tersenyum, sudah 1 tahun saya tidak pulang keindonesia, tak terasa risa sebentar lagi juga akan masuk pertguruan tinggi sama sepertiku,
rasa rindu dengan anak itu sudah sangat menyiksaku,
saya senang tinggal di melbeourne, banyak pengalaman baru yang saya terima disini tapi tetap jiwa saya adalah Indonesia, saya rindu semua yang berkaitan dengan rumah,
sebenarnya saya memang diizinkan pulang saat liburan musim panas tapi karena keterbatasan biaya dan waktu membuat saya harus sedikit bersabar,
saya membuka laptop yang difasilitaskan pihak kemendiknas dan menyalakanya, saya berada di perpustakaan kampus untuk mencari beberapa resensi buku,
perpustakaan ini sangat lengkap koleksi bukunya mungkin jutaan karena memang mahasiswa disini berjumlah puluhan ribu orang,
saya membuka tas selempang saya.. dan mengambil sebuah buku album foto yang sering saya bawa,
saya tidak bosan membolak-balik foto2 lama itu, untuk sedikit mengobati rindu atau mungkin malah menambah rinduku pada tanah air.
tampak foto almarhum ayah dan ibuku sedang menggendongku saat saya masih balita,
bapak ibuk, rizal kangen.. doakan rizal bisa cepat2 mudik nggih...
gumamku pelan, saya membalik halaman album itu dan sampai pada masa2 smp dan smaku, saya memperhatikan teman2ku itu, ahhh gimana kabar kalian? dasar codot..
saya terkekeh sendiri melihat kekonyolan kami yang tercetak pada foto2 itu..
tentu saja banyak foto risa di album itu, bahkan foto risa sejak masih smp, saya melihat2 kembali dan membandingkan rupa risa dari jaman ke jaman..
"akankah kita benar2 berjodoh ris?? sekarang aku dan kamu hampir 20 tahun, mungkinkah kita akan menikah besok?"
pertanyaan itu terlintas begitu saja di pikiranku. pola pikir manusisa memang selalu mengikuti umurnya, saya belakangan ini sering memikirkan tentang masa yang akan datang,
ya seperti apa yang menungguku saat saya selesai studi besok..
setelah saya benar2 jadi dokter kemudian apalagi?, saya harus punya impian baru lagi, saya harus bisa lebih dari ini,
"mungkin hidup bahagia denganmu adalah impanku selanjutnya ris" saya kembali bicara sendiri didepan foto risa..
"she is ur girl friend??"
suara salah seorang temanku yang bernama natalie, dia ternyata ikut melihat album fotoku dari belakang, dia sedang bersama dewi.
saya :"heuu yo make me injured nat"
natalie :"how a beautyfull ur girlfriend mark, she is indonesian like you?"
teman2ku yang berasal dari autralia memanggilku Mark, karena nama tengahku adalah Markus, itu lebih mudah dilafalkan mereka dari pada memanggilku rizal"
saya :"yeah, she is indonesia like me, she is my classmate on my JHS "
natalie :"ohhh.. you miss her?"
bule ini sering bertanya2 tentang kehidupan pribadiku, bahkan beberapa kali dia mengatakan kalau saya pulang keindonesia maka dia ingin sekali ikut saya..
saya :"haha, ur question killing me nat, yeahh im missing her" jawabku sembil kembali melihat foto risa.
saya :"wi, ntar ajarin materi dari pak johanson ya, ada beberapa bab aku mis jadi kuran paham,"
saya berbicara kepada dewi.
dewi :"oke zal, nanti main aja ke kamarku, see ya zal, i'll get something to eat"
natalie :"see you tomorow mark "
saya :"yeahhh see you "
...
...
..

.
"aku kemarin gak paham omonganya pak johanson wi, dia omongnya pake aksen spainya jadi bikin buyar"
saya sedang belajar di kamarnya dewi, saya memang dekat dengan dia biasanya dia saya jadikan tempat bertanya untuk masalah urusan kuliah,
karena dia memang benar2 smart, bahkan di kelas dia sanga diperhitungkan dalam urusan nilai akademik,
dewi :"kamu sihh, udah setaun disini kok sama aksen spanyol aja bingung"
saya :"ya omongnya mereka cepet banget gitu, kadang kecampur bahasa amigo, te amo, fratelo kan dengernya aneh"
dewi :"ngawurr, frateloitu bahasa italy "
saya :"ha?? iyakah kamu kok bisa tau sih??"
dewi :"guee getuhhh"
saya memang beberapa kali erkendala bahasa disini karena kehidupan di australia cukup beragam, jutaan orang dari belahan dunia juga tinggal disini dengan bahasa yang bercampur2,
seperti orang british,spain, norwegia,sweden,italy,japan,chenese,france dll mereka menggunakan bahas inggris dengan aksen mereka masing2 yang membuat saya kadang bingung,
tapi dewi, dia memiliki kemampuan bilingual beberapa bahasa yang membuat dia tidak terlalu kesulitan beradaptasi disini..
saya menghabiskan waktu bersama dengan dewi untuk belajar dan ngobrol sampai jam 10 malam. saya pun menyukupkan belajar kami dan bersiap kembali ke kamarku di lantai bawah..
dewi :"zal, semester depan kamu jadi mudik?" dewi bertanya kepadaku..
saya :"mungkin w, kalau uangku cukup, banyak yang membuatku kangen rumah, kalau kamu gimana?"
dewi :"egak tau zal, aku gak punya seseuatu yang membuatku rindu rumah seperti kamu, bahkan aku sendiri gak tau tempat mana yang kusebut rumah itu"
saya :"what do you talking about?,kamu akan selalu punya tempat untuk pulang"
dewi :" semoga zal "
saya :"kalau kamu mau besok pulang ketempatku aja, bareng aku"
dewi :"really?? "
"yeah,dan kamu bisa menyebut tempatku sebagai rumah untuk kamu pulang "


=== Cerita Selanjutnya ===
Load disqus comments

0 comments